SEJARAH TARI DI INDONESIA
Indonesia merupakan Negara dengan beraneka ragam macam budaya. Kebudayaan daerah tercermin dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat di seluruh daerah di Indonesia. Setiap daerah memiliki ciri khas kebudayaan yang berbeda, Salah satu bentuk ciri khas kebudayaan setiap daerah di wujudkan dengan tari khas kebudayaan masing-masing setiap daerah. Dengan musik dan gerak menciptakan sebuah tarian yang menceritakan kekayaan dan keanekaragaman bangsa Indonesia . Kami kali ini akan membahas tentang perkembangan Tari Tradisional di Indonesia. Setiap tarian menceritakan kisah yang telah mereka alami. Terjadinya penciptaan tarian pada awalnya dilandasi oleh beberapa hal di antaranya :
1. Terjadi pada acara adat atau ritual keagamaan
3. Pesta rakyat / panen yang melimpah
4. Cerita cinta pada zaman terdahulu
5. Permainan Rakyat
Pada masa dahulu Tarian juga tercipta dari beberapa tema pada masanya yaitu :
1. Tari Bercorak Hindu-Budha
2. Tari bercorak Islam
3. Tari Kraton / Kerajaan.
Kurang lebih terdapat 3000 tari traditional di indonesia dan dari 3000 tarian ada beberapa tarian yang di kenal didunia yaitu diantaranya Tari Pendet-Tari kecak (Bali),Tari Saman (aceh), Tari Reog ponorogo (jawa timur),Tari klasik kraton surakarta (surakarta) ,Tari Jaipong (Jawa barat),Tari Piring (Padang),Tari Lenggang Nyai (jakarta/Betawi).
Definisi Tari
Berbagai macam tarian tradisional yang ada di Indonesia seperti tari piring, kipas, jaipong, yapong, saman, pendet, kecak, tari topeng, gambyong, barong, tari sekapur sirih dan lain sebagainya memang memiliki manfaat sebagai hiburan. Maksud dari hiburan disini jelas dapat kita katakan bahwa adanya tarian-tarian yang dilakukan oleh seseorang maupun sekelompok orang tentu akan memberikan hiburan bagi para penonton. Tak heran jika berbagai jenis tarian baik tarian tradisional maupun tari gaya baru sering ditampilkan di panggung pentas guna memberikan hiburan bagi para penonton.
Dilain sisi, tari-tarian yang ditampilkan dalam suatu acara tertentu memiliki nilai komunikatif terhadap orang yang melihatnya. Untuk lebih jelasnya dapat kita contohkan Tari Kipas dari Gowa.
Disamping mengenakan busana khas Gowa properti utama yang digunakan dalam tarian ini ialah kipas. Selain hal tersebut gerakan-gerakan dalam Tarian Kipas memiliki makna dan filosofi yang menggambarkan sifat seorang wanita berdarah Gowa yang lemah lembut, setia terhadap pasangan, serta sangat menghormati laki-laki khususnya pasangannya.
Dengan demikian dapat kita simpulkan bahwa gerakan-gerakan dalam tarian memiliki pesan tertentu untuk disampaikan kepada orang lain atau para penikmat. Dengan adanya komunikasi yang disampaikan melalui gerakan tari inilah diharapkan para penikmat mampu menerjemahkan ke dalam situasi dan kondisi tertentu yang tengah terjadi atau di alami oleh seseorang di wilayah tertentu. Tak heran jika tari juga kerap disebut sebagai alat komunikasi.
Selain dari kedua manfaat di atas tentunya seni tari juga memiliki manfaat secara input atau bagi para penari dalam kehidupan sehari-hari, adapun manfaat tari bagi para personil penari dapat kita sampaikan sebagai berikut.
Sebagaimana telah kita baca dalam pengertian seni tari di awal artikel tadi, gerakan-gerakan dalam tarian tentu akan menambahkan ketrampilan khusus bagi para penari baik dalam bentuk tarian tradisional, maupun tarian seperti Tari Piring, Kipas, Jaipong, Yapong, Saman, Pendet, Kecak, Tari Topeng, Gambyong, Barong, Tari Sekapur Sirih maupun tarian yang telah mengalami inovasi yang kemudian disebut dengan tari gaya baru.
Dengan demikian semakin banyak seorang penari menguasai gerakan tari tradisional maupun tari gaya baru maka dapat dikatakan ketrampilan nya bertambah.
Dengan memiliki ketrampilan serta dapat memberikan hiburan terhadap orang lain dengan gerakan tari secara otomatis seorang penari merasakan puas akan hasil dari usaha yang telah dilakukannya selama ini. Tak hayal jika tari dapat memberikan kepuasan tersendiri bagi para personilnya.
Meskipun tarian tidak termasuk dari salah satu cabang olahraga, namun gerakan serta metode yang ada didalamnya diyakini dapat membatu tubuh kita untuk senantiasa terjaga dalam kondisi sehat.
Secara logika seseorang yang lebih banyak bergerak akan memiliki tubuh yang lebih sehat bahkan diyakini kuat dengan menari secara teratur tubuh kita akan menjadi langsing. Jika tidak percaya coba saja kita lihat penari mana yang memiliki tubuh gemuk atau obesitas? Jika pun ada maka jumlahnya tidak akan lebih dari 50%.
Meskipun tidak tercantum dalam pengertian seni tari, namun tidak dapat dipungkiri bahwa dengan melakukan tarian khususnya tarian yang dilakukan secara kelompok tentunya akan meningkatkan sikap koordinasi di masing-masing personil.
Dan bukan hal yang mustahil bagi para penari memiliki kemampuan lebih dalam hal empati terhadap orang lain, kepedulian kepada sesama, bahkan dapat membaca gerak tubuh seseorang.
Tari adalah gerak tubuh secara berirama yang dilakukan di tempat dan waktu tertentu untuk keperluan pergaulan, mengungkapkan perasaan, maksud, dan pikiran. Bunyi-bunyian yang disebut musik pengiring tari mengatur gerakan penari dan memperkuat maksud yang ingin disampaikan. Gerakan tari berbeda dari gerakan sehari-hari seperti berlari, berjalan, atau bersenam.
Jenis Tari Berdasarkan Koreografinya :
- Tari tunggal ( Solo ), Tari tunggal adalah tari yang diperagakan oleh seorang penari, baik laki-laki maupun perempuan. Contohnya tari Golek ( Jawa Tengah )
- Tari berpasangan ( duet/pas de duex), Tari berpasangan adalah tari yang diperagakan oleh dua orang secara berpasangan. Contohnya tari Topeng (Jawa Barat)
- Tari kelompok ( Group choreography), Tari kelompok yaitu tari yang diperagakan lebih dari dua orang.
- Tari kolosal adalah tari yang dilakukan secara massal lebih dari banyak kelompok dan biasanya dilakukan oleh setiap suku bangsa diseluruh daerah Nusantara.
MANFAAT OUTPUT DAN INPUT TARI
Manfaat Output Tari :
Secara Output kesenian tari dapat dibedakan menjadi dua kelompok manfaat yakni sebagai hiburan dan sebagai komunikasi. Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut:
- Manfaat tari sebagai hiburan
Berbagai macam tarian tradisional yang ada di Indonesia seperti tari piring, kipas, jaipong, yapong, saman, pendet, kecak, tari topeng, gambyong, barong, tari sekapur sirih dan lain sebagainya memang memiliki manfaat sebagai hiburan. Maksud dari hiburan disini jelas dapat kita katakan bahwa adanya tarian-tarian yang dilakukan oleh seseorang maupun sekelompok orang tentu akan memberikan hiburan bagi para penonton. Tak heran jika berbagai jenis tarian baik tarian tradisional maupun tari gaya baru sering ditampilkan di panggung pentas guna memberikan hiburan bagi para penonton.
- Manfaat tari sebagai komunikasi
Disamping mengenakan busana khas Gowa properti utama yang digunakan dalam tarian ini ialah kipas. Selain hal tersebut gerakan-gerakan dalam Tarian Kipas memiliki makna dan filosofi yang menggambarkan sifat seorang wanita berdarah Gowa yang lemah lembut, setia terhadap pasangan, serta sangat menghormati laki-laki khususnya pasangannya.
Dengan demikian dapat kita simpulkan bahwa gerakan-gerakan dalam tarian memiliki pesan tertentu untuk disampaikan kepada orang lain atau para penikmat. Dengan adanya komunikasi yang disampaikan melalui gerakan tari inilah diharapkan para penikmat mampu menerjemahkan ke dalam situasi dan kondisi tertentu yang tengah terjadi atau di alami oleh seseorang di wilayah tertentu. Tak heran jika tari juga kerap disebut sebagai alat komunikasi.
Manfaat Input Tari :
Selain dari kedua manfaat di atas tentunya seni tari juga memiliki manfaat secara input atau bagi para penari dalam kehidupan sehari-hari, adapun manfaat tari bagi para personil penari dapat kita sampaikan sebagai berikut.
- Memberikan ketrampilan khusus
Sebagaimana telah kita baca dalam pengertian seni tari di awal artikel tadi, gerakan-gerakan dalam tarian tentu akan menambahkan ketrampilan khusus bagi para penari baik dalam bentuk tarian tradisional, maupun tarian seperti Tari Piring, Kipas, Jaipong, Yapong, Saman, Pendet, Kecak, Tari Topeng, Gambyong, Barong, Tari Sekapur Sirih maupun tarian yang telah mengalami inovasi yang kemudian disebut dengan tari gaya baru.Dengan demikian semakin banyak seorang penari menguasai gerakan tari tradisional maupun tari gaya baru maka dapat dikatakan ketrampilan nya bertambah.
- Memberikan kepuasan
- Menyehatkan tubuh
Meskipun tarian tidak termasuk dari salah satu cabang olahraga, namun gerakan serta metode yang ada didalamnya diyakini dapat membatu tubuh kita untuk senantiasa terjaga dalam kondisi sehat.Secara logika seseorang yang lebih banyak bergerak akan memiliki tubuh yang lebih sehat bahkan diyakini kuat dengan menari secara teratur tubuh kita akan menjadi langsing. Jika tidak percaya coba saja kita lihat penari mana yang memiliki tubuh gemuk atau obesitas? Jika pun ada maka jumlahnya tidak akan lebih dari 50%.
- Meningkatkan sikap koordinasi
Meskipun tidak tercantum dalam pengertian seni tari, namun tidak dapat dipungkiri bahwa dengan melakukan tarian khususnya tarian yang dilakukan secara kelompok tentunya akan meningkatkan sikap koordinasi di masing-masing personil.Dan bukan hal yang mustahil bagi para penari memiliki kemampuan lebih dalam hal empati terhadap orang lain, kepedulian kepada sesama, bahkan dapat membaca gerak tubuh seseorang.
Demikian blog saya tentang tari di Indonesia semoga dapat membantu :) Wassalamualaikum...
No comments:
Post a Comment